Total Tayangan Halaman

Jumat, 26 Maret 2021

Indeks Keberadaban Digital (Digital Civility Index)

 

Microsoft merilis “Indeks Keberadaban Digital” atau “Digital Civility Index” yang menunjukkan tingkat keberadaban pengguna internet atau netizen sepanjang tahun 2020. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat keberadaban (civility) netizen Indonesia sangat rendah. Laporan yang didasarkan atas survei pada 16.000 responden di 32 negara antara April-Mei 2020 itu menunjukkan Indonesia ada di peringkat 29.

Ini terkait dengan perilaku berselancar di dunia maya dan aplikasi media sosial, termasuk risiko terjadinya penyebarluasan berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian atau hate speech, diskriminasi, misogini, cyberbullying, trolling atau tindakan sengaja untuk memancing kemarahan, micro-aggression atau tindakan pelecehan terhadap kelompok marginal (kelompok etnis atau agama tertentu, perempuan, kelompok difabel, kelompok LGBTQ dan lainnya) hingga ke penipuan, doxing atau mengumpulkan data pribadi untuk disebarluaskan di dunia maya guna mengganggu atau merusak reputasi seseorang, hingga rekrutmen kegiatan radikal dan teror, serta pornografi.

Skor Indonesia memang naik delapan poin, dari 67 pada tahun 2019 menjadi 76 pada tahun 2020, tetapi Indonesia tetap menjadi negara dengan warga netizen paling tidak beradab di Asia Tenggara. Survei Microsoft ini juga menunjukkan bahwa tingkat keberadaban netizen saat ini berada di titik terendah, jika dibandingkan dengan survei tahunan yang sama sejak tahun 2016. Microsoft melakukan survei tahunan ini guna mendorong netizen melakukan interaksi yang lebih sehat, aman dan saling menghormati

Pertanyaan yang digunakan:

  • How do you feel about civility, safety and interactions online? (Bagaimana perasaan Anda tentang kesopanan, keamanan dan interaksi secara online?)
  • Which online risks have you and your close circle experienced? (Risiko online apa yang Anda dan orang-orang terdekat Anda alami selama ini?)
  • How concerned are you about those 17 risks? (Seberapa peduli Anda tentang 17 risiko tersebut?)
  • When and how often have the risks occurred? (Kapan dan seberapa sering resiko tersebut terjadi?) 
  • What consequences and actions were taken? (Konsekuensi dan tindakan apa yang Anda diambil?)
  • Where did you and others turn for help? (Kemana Anda dan orang lain meminta bantuan jiak terjadi hal demikian?)

Ini disebut juga dengan "indeks keadaban".

Makna keadaban dilihat dari:

1. Apakah seseorang akan berfikir atau merenung terlebih dahulu sebelum membalas kepada orang yang tidak disukai/setujui.

2. Menghormati padangan orang lain.

3. Memperlakukan orang lain dengan hormat dan bermartabat.

4. Membela orang yang diperlakukan secara tidak baik dan tidak sehat di dunia online.

Hal yang diukur adalah jumlah:

- hoaks, 

- scam (penipuan), 

- fraud, 

- disinformasi, 

- berita bohong, 

- perundungan, 

- pelecehan, dan 

-diskriminasi 


*****