Wilayah perkotaan/perdesaan merupakan salah
satu satuan wilayah yang umum digunakan. Perkotaan/perdesaan di sini merujuk
pada pengertian desa perkotaan (urban) atau desa
perdesaan (rural) bukan kota (city). Untuk memahami klasifikasi desa perkotaan dan desa
perdesaan perlu dijelaskan tentang beberapa pengertian secara statistik sebagai
berikut:
1. Daerah perkotaan, adalah suatu wilayah
administratif setingkat desa/kelurahan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam
hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan aksesibilitas
sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana pendidikan formal,
sarana kesehatan umum, dan sebagainya yang relatif mudah ditinjau dari segi jarak.
2. Daerah perdesaan, adalah suatu wilayah
administratif setingkat desa/kelurahan yang belum memenuhi persyaratan tertentu
dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan
aksesibilitas sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana
pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya yang relatif sulit
dari ditinjau dari segi jarak.
Kriteria desa perkotaan yang digunakan di
Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan, sesuai dengan
perkembangan pembangunan wilayah. Penyempurnaan tersebut dilakukan setiap 10
tahun sekali dan biasanya menjelang pelaksanaan Sensus Penduduk (SP). Sampai
sekarang sudah dilakukan 4 (empat) kali penyempurnaan yang secara
berturut-turut menghasilkan kriteria desa perkotaan 1961, kriteria desa
perkotaan 1971, kriteria desa perkotaan 1980, dan kriteria desa perkotaan 2000.
Menjelang SP 1990 tidak dilakukan penyempurnaan kriteria desa perkotaan
sehingga tidak ada kriteria desa perkotaan 1990. Demikian juga menjelang
pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 tidak dilakukan penyempurnaan kriteria desa
perkotaan, sehingga kriteria desa perkotaan yang digunakan adalah kriteria desa
perkotaan 2000 yang hanya terdapat sedikit penajaman.
Kriteria desa perkotaan 2000 merupakan
kriteria yang sampai sekarang masih diterapkan. Kriteria desa perkotaan 2000
menggunakan tiga indikator sebagai ukurannya, yaitu: kepadatan penduduk per km2
(KPD), persentase rumah tangga pertanian (PRT), dan keberadaan atau akses untuk
mencapai fasilitas perkotaan (AFU). Berdasar tiga indikator tersebut diketahui
bahwa suatu desa dapat mencapai skor maksimum yang besarnya 26 dan dapat
mencapai skor minimum yang besarnya 2. Sedangkan batas skor (cut of point) yang digunakan untuk penentuan desa
perkotaan besarnya 10. Sehingga desa-desa yang mempunyai total skor 10 atau
lebih ditetapkan sebagai desa perkotaan, sebaliknya desa-desa dengan total skor
kurang dari 10 ditetapkan sebagai desa perdesaan.
Pada Tabel di bawah ini disajikan secara
lengkap variabel, klasifikasi, skor, dan kriteria yang digunakan dalam
klasifikasi desa perkotaan-perdesaan.
Variabel, Klasifikasi, Skor, dan Kriteria Desa Perkotaan 2000
Variabel/
Klasifikasi
|
Skor
|
||
(1)
|
(2)
|
||
TOTAL SKOR
|
|||
·
· Skor minimum
|
2
|
||
·
· Skor maksimum
|
26
|
||
1.
|
Kepadatan penduduk
|
||
·
< 500
|
1
|
||
·
500 – 1.249
|
2
|
||
·
1.250 – 2.499
|
3
|
||
·
2.500 – 3.999
|
4
|
||
·
4.000 – 5.999
|
5
|
||
·
6.000 – 7.499
|
6
|
||
·
7.500 – 8.499
|
7
|
||
·
8.500 <
|
8
|
||
2.
|
Persentase rumah
tangga pertanian
|
||
·
70,00 <
|
1
|
||
·
50,00 – 69,99
|
2
|
||
·
30,00 – 49,99
|
3
|
||
·
20,00 – 29,99
|
4
|
||
·
15,00 – 19,99
|
5
|
||
·
10,00 – 14,99
|
6
|
||
·
5,00 – 9,99
|
7
|
||
·
< 5,00
|
8
|
||
3.
|
Akses fasilitas umum
|
0, 1, 2, …, 10
|
|
A).
|
Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)
|
||
·
Ada atau £ 2,5 km
|
1
|
||
·
> 2,5 km
|
0
|
||
B).
|
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
|
||
·
Ada atau £ 2,5 km
|
1
|
||
·
> 2,5 km
|
0
|
||
C).
|
Sekolah Menengah Umum (SMU)
|
||
·
Ada atau £ 2,5 km
|
1
|
||
·
> 2,5 km
|
0
|
||
D).
|
Pasar
|
||
·
Ada atau £ 2 km
|
1
|
||
·
> 2 km
|
0
|
||
E).
|
Bioskop
|
||
·
Ada atau £ 5 km
|
1
|
||
·
> 5 km
|
0
|
||
F).
|
Pertokoan
|
||
·
Ada atau £ 2 km
|
1
|
||
·
> 2 km
|
0
|
||
G).
|
Rumah Sakit
|
||
·
Ada atau £ 5 km
|
1
|
||
·
> 5 km
|
0
|
||
H).
|
Hotel/Bilyar/Diskotek/Panti pijat/Salon
|
||
·
Ada
|
1
|
||
·
Tidak ada
|
0
|
||
I).
|
Persentase Rumah Tangga Telepon
|
||
·
³ 8,00
|
1
|
||
·
< 8,00
|
0
|
||
J).
|
Persentase Rumah Tangga Listrik
|
||
·
³ 90,00
|
1
|
||
·
< 90,00
|
0
|
||
Total Skor ³ 10 Þ
Desa Perkotaan (Urban)
Total Skor < 10 Þ
Desa Perdesaan (Rural)
|
Kesimpulannya: Jika total skor di atas 10 = tergolong desa perkotaan, jika
kecil dari 10 = desa perdesaan.
*****