Dalam satu riset tentang organisasi petani dengan Tim, saya
menemukan kasus menarik, yang mungkin bagi kebanyakan kita seolah ga ada
masalah: Ada satu Gapoktan juara nasional, tapi anehnya 8 kelompok tani di dalamnya
kelas rendah semua, yakni kelas PEMULA. Teori dasar berbunyi bahwa Gapbungan
Kelompok Tani atau Gapoktan adalah Secondary Level Organization,
yang tentu saja bagus atau jeleknya sangat-sangat bergantung
kepada isinya yaitu kelompok tani (Individual Organization). Apa
mungkin Gapoktan juara sedangkan semua kelompoktani nya hancur-hancuran?
Masalahnya memang simpel, kita tidak mampu membedakan
antara organisasi petani yang tergolong sebagai individual organization dengan yang termasuk secondary level organization. Dalam Permentan 273 tahun 2007
Gapoktan dipahami sebagai ”kelompok tani yang besar”, walau dalam Permentan
82 tahun 2013 yang lebih baru sudah ada sedikit perbaikan. AD/ART kelompok tani
bahwkan copy paste persis sama dengan AD?ART Gapoktan.
Kelompok tani
adalah individual organization, yaitu
organisasi yang anggotanya orang. Sedangkan Gapoktan adalah secondary level organization yang
anggotanya individual organization, yaitu kelompok tani, kelompok wanita tani, atau kelompok
peternak, dan sejenisnya.
Secondary level organization ada yang
menyebut inter-group associations, Small
Farmer Gorup Associaton (SFGA), atau adakalanya di literatur lain disebut
dengan representatives of groups. Ia merupakan bagian lanjut dalam kegiatan
pengorganisasian petani (a late
development in the projects). Ia dikembangkan belakangan setelah individual organization berdiri dan
membutuhkan organisasi yang lebih tinggi untuk mengkoordinasinya. Dalam FAO
(2002), SFGA didefinisikan sebagai: ” …
is a local-level, informal, voluntary and self-governing association of small
farmer groups (SFGs). It is created and financed by the individual members of
its affiliated groups to provide them with services and benefits that help
improve their economic and social conditions. This means that an SFGA is a
secondary level organization of small farmer groups.”
Maksudnya
adalah ini sebuah organisasi yang posisinya berada di atas individual organization, yang berperan sebagai koordinator,
menyatukan kegiatan dan sumberdaya, melayani kebutuhan organisasi, dan mewakili
segala kebutuhan organisasi ke luar. Gapoktan merupakan intergroup associaton untuk kelompok tani dan KWT di satu desa,
sedangkan koperasi sekunder merupakan intergroup
associaton untuk koperasi-koperasi primer di satu wilayah.
Jadi Bro, hanya kelompok tani yang
mampu menunjukkan kematangan (sebutlah sudah kelas MADYA atau UTAMA) yang siap
untuk membentuk atau bergabung dengan SFGA (= Gapoktan). Kelompok tani yang
semuanya masih kelas pemula bahkan tidak “berhak” membentuk Gapoktan. Nah,
apalagi lalu Gapoktannya juara pula. Jelas, indikator penilaian Gapoktan ini perlu
dipelajari lagi. ******